LENSAntara, Malinau : Festival Budaya Irau ke-11 mulai 7 Oktober 2025 akan menjadi momentum peluncuran Batik Kemilau oleh Kecamatan Malinau Utara. Kain batik ini hadir sebagai simbol persatuan enam etnis besar yang mendiami wilayah tersebut.
Camat Malinau Utara, Nopis Muhramsyah Ishak, menyebut peluncuran Batik Kemilau sebagai upaya memperkuat identitas daerah sekaligus ruang ekspresi bagi perajin. “Motifnya terinspirasi dari enam etnis di Malinau Utara, kami ingin karya ini menjadi wadah persatuan budaya,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Motif Batik Kemilau digarap melalui kerja sama perajin lokal, di antaranya brand Pinungoh Langsat Lisumali dari Desa Salap. Malinau Utara sendiri memiliki 12 desa dengan keragaman etnis Tidung, Abay, Punan, Lundayeh, Tahol, dan Dayak Tinggalan.
Peluncuran Batik Kemilau akan ditampilkan dalam peragaan busana khas daerah pada malam pembukaan Irau. Para perajin ikut ambil bagian untuk menunjukkan karya sekaligus memperluas peluang usaha batik.
Momen ini dipandang strategis bagi UMKM batik di Malinau Utara, sebab Irau menjadi ajang dua tahunan yang mampu memperkenalkan karya lokal ke masyarakat luas. Kehadiran Batik Kemilau diharapkan menjadi kebanggaan bersama sekaligus penggerak semangat perajin daerah.