Keterbatasan Transportasi Batasi Kehadiran Warga Kenyah Perbatasan di Irau

Ketua Lembaga Adat Kenyah Kabupaten Malinau, Emang Mering. (Foto : MS).

LENSAntara, Malinau : Antusiasme masyarakat etnis Kenyah dari pedalaman Malinau menyambut Festival Irau tahun 2025 cukup tinggi, namun keterbatasan akses transportasi masih menjadi hambatan. Banyak warga yang telah bersiap sejak jauh hari, tetapi kehadiran mereka ke pusat kota tidak bisa maksimal karena kendala perjalanan.

‎Ketua Lembaga Adat Kenyah Kabupaten Malinau, Emang Mering, menjelaskan sebagian warga harus berangkat lebih awal agar tidak terhambat menjelang puncak acara. “Mereka sudah mulai turun sejak beberapa minggu lalu, karena kalau berangkat mendekati acara, transportasinya makin sulit,” ungkapnya, Kamis (25/9/2025).

Bacaan Lainnya

‎Etnis Kenyah tersebar di kecamatan pedalaman dan perbatasan seperti Sungai Boh, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Pujungan, hingga Bahau Hulu. Akses menuju daerah ini hanya mengandalkan jalur sungai dan udara, yang keduanya memiliki keterbatasan.

‎Menurut Emang Mering, kondisi air sungai sangat menentukan perjalanan warga dengan longboat. “Kalau musim kemarau, air surut, jadi tidak semua bisa datang. Kalau kondisi normal, peserta yang hadir tentu lebih banyak,” jelasnya.

‎Selain sungai, jalur udara juga menjadi pilihan, namun jumlah penerbangan sangat terbatas sehingga banyak warga harus mengantre. “Pesawat yang tersedia sedikit, sehingga tidak semua bisa terangkut sekaligus,” tambahnya.

‎Meski begitu, masyarakat Kenyah di perbatasan tetap menunjukkan semangat untuk berpartisipasi dalam pesta budaya dua tahunan ini. Kehadiran mereka di pusat kota Malinau menjadi simbol keterikatan dan dukungan terhadap perayaan hari jadi ke-26 sekaligus Irau ke-11 Kabupaten Malinau.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *