LENSAntara, Malinau : Partisipasi desa dalam Program Desa Sarjana di Kabupaten Malinau menunjukkan peningkatan signifikan pada seleksi tahun 2025. Dari delapan desa yang sebelumnya belum mengirim calon peserta, kini hanya tersisa satu desa, yakni Sungai Ebo, yang belum dapat berpartisipasi karena keterbatasan lulusan SMA.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Malinau, Muhammad Fiteriady, menyebut kondisi ini menandai pemerataan yang semakin baik. “Tujuh desa yang sebelumnya kosong kini sudah mengisi calon peserta. Hanya Sungai Ebo yang masih menunggu lulusan SMA dalam dua tahun ke depan,” jelasnya.
Program Desa Sarjana 2025 tercatat menerima 802 pendaftar. Sebanyak 27 orang tidak lolos seleksi berkas, sehingga sekitar 700 peserta melanjutkan ke tahap wawancara yang digelar sembilan tim penguji.
Proses wawancara diperkirakan selesai pada 30 September dan hasil akan diumumkan awal Oktober. Fiteriady menegaskan bahwa tahapan seleksi ini dirancang untuk memastikan kualitas calon penerima program.
“Kami ingin memastikan yang lolos benar-benar siap, baik secara akademik maupun mental, untuk melanjutkan studi sesuai kebutuhan daerah,” katanya.
Selain dominasi pada empat program studi prioritas, yakni kedokteran, kesehatan, kehutanan, dan teknik, Fiteriady menyebut pilihan bidang lain tetap terbuka, meski peminatnya lebih sedikit. Namun yang terpenting, menurutnya, adalah meningkatnya keterlibatan desa dalam mempersiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan berkelanjutan.