Lensantara, Malinau : Pemerintah Kabupaten Malinau akan melakukan survei perputaran uang selama Festival Budaya Irau ke-11 dan HUT ke-26 daerah yang berlangsung tahun ini. Survei tersebut dikerjakan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengetahui seberapa besar dampak ekonomi dari perayaan budaya terbesar di Bumi Intimung itu.
Sekretaris Daerah Malinau, Ernes Silvanus, menyebut survei ini penting untuk mendapatkan gambaran riil tentang kontribusi UMKM terhadap ekonomi daerah. Ia menilai Irau bukan sekadar pesta seni dan budaya, melainkan wadah strategis untuk mengukur daya beli masyarakat sekaligus pertumbuhan usaha kecil.
“Melalui survei, kita ingin tahu secara pasti berapa jumlah uang yang beredar. Dari situ bisa terlihat sejauh mana Irau memberi pengaruh pada pertumbuhan UMKM,” ujar Ernes usai rapat koordinasi persiapan bersama ratusan pelaku usaha, Selasa (30/9/2025).
Menurutnya, ada 551 UMKM asli Malinau yang akan terlibat langsung dalam Irau, mulai dari sektor kuliner hingga penjualan souvenir. Dengan jumlah itu, potensi transaksi diyakini cukup besar sehingga perlu dicatat secara sistematis untuk bahan evaluasi dan perencanaan ke depan.
Ernes menambahkan, pengalaman dari Irau 2025 akan menjadi tolok ukur untuk menghadapi agenda besar lain yang akan berlangsung di Malinau pada tahun mendatang, seperti MTQ dan Pekan Olahraga Provinsi. Ia berharap keterlibatan UMKM pada setiap agenda mampu mendorong semangat kemandirian ekonomi masyarakat.
