Lensantara, Malinau : Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Malinau mengakui upaya penghimpunan zakat di daerah ini masih jauh dari optimal. Ketua BAZNAS Malinau, Zainal Arifin, menilai keberadaan lembaga amil zakat belum sepenuhnya dikenal masyarakat sehingga potensi yang ada belum tergarap secara maksimal.
Menurutnya, kelemahan tersebut juga dipengaruhi oleh struktur organisasi zakat yang belum lengkap. Hal ini berdampak pada terbatasnya jangkauan BAZNAS dalam menghimpun dana dari para muzakki, baik individu maupun lembaga.
”Upaya kami menghimpun dan mendistribusikan zakat memang belum maksimal. Itu sebabnya kami berusaha memperkuat organisasi agar peran BAZNAS bisa lebih dirasakan,” ungkap Zainal pada kegiatan Amil Zakat di ruang Laga Fratu kantor Bupati Malinau, Kamis (2/10/2025).
Agenda tersebut digelar sebagai bentuk pembinaan kelembagaan dan upaya penguatan organisasi. Acara diikuti puluhan peserta dari OPD, kecamatan, desa, Kantor Urusan Agama, sekolah, hingga masjid, sekaligus penyerahan penghargaan bagi sejumlah muzakki yang dinilai konsisten menunaikan zakat.
Ia menjelaskan, langkah awal yang kini ditempuh adalah mendorong pembentukan Unit Pelaksana Zakat (UPZ) di setiap instansi pemerintah. Melalui mekanisme tersebut, zakat diharapkan dapat dipungut secara rutin.
”Termasuk dari potongan gaji pegawai negeri, sehingga tersedia sumber dana berkelanjutan untuk program pendidikan, ekonomi, hingga pembinaan umat,” pungkasnya.