Manggung di Malinau, Padi Reborn Bawakan Sebelas Lagu Nostalgia

Vocalist Padi mengenakan kaos bertuliskan 11 di bagian punggung dan 26 bagian depan. (Foto: AR).
Vocalist Padi mengenakan kaos bertuliskan 11 di bagian punggung dan 26 bagian depan. (Foto: AR).

Lensantara, Malinau : Grup band pop legendaris Padi Reborn mengguncang panggung utama Padan Liu Burung (PLB) pada Festival Budaya Irau ke-11 dan HUT ke-26 Kabupaten Malinau, Kamis (16/10/2025) malam.

‎Tampil kharismatik di depan ribuan penonton yang telah menanti sejak pengumuman tampilnya mereka di Festival Irau, band asal Surabaya itu membawakan sebelas lagu terbaik yang pernah mewarnai industri musik Indonesia sejak akhir 1990-an.

Bacaan Lainnya
Aksi panggung padi Reborn di Festival Irau Malinau.(Foto : AR).
Aksi panggung padi Reborn di Festival Irau Malinau. (Foto : AR).

‎Konser dimulai sekitar pukul 21.30 WITA dengan lagu pembuka “Sang Penghibur” (2007) yang langsung disambut sorakan penonton. Vokalis Padi, Fadly tampil mengenakan jaket bermotif batik khas Malinau, memberi sentuhan lokal dalam penampilan sang idola.

Tampil dengan jaket khas Malinau.(Foto : AR).
Tampil dengan jaket khas Malinau.
(Foto : AR).


‎Suasana kian hangat ketika deretan lagu populer seperti “Menanti Sebuah Jawaban”, “Mahadewi”, dan “Sesuatu yang Indah” dilantunkan tanpa jeda. Interaksi ringan Fadly dengan penonton membuat suasana terasa akrab, sementara ribuan penggemar larut bernyanyi bersama di bawah sorotan lampu panggung.

‎Di pertengahan penampilan, gitaris Piyu tampil solo membawakan lagu “Ternyata Cinta” dan “Harmoni”, sebelum akhirnya Fadly kembali bergabung di penghujung lagu, berganti kostum dengan kaus putih bertuliskan angka “26” di bagian depan dan “11” di punggung, melambangkan HUT ke-26 Kabupaten Malinau dan Festival Irau ke-11.

Gitaris Padi, Piyu tampil solo membawakan lagu Ternyata Cinta dan Harmoni.(Foto : AR).
Gitaris Padi, Piyu tampil solo membawakan lagu Ternyata Cinta dan Harmoni.
(Foto : AR).


‎Nuansa emosional mencapai puncaknya saat “Kasih Tak Sampai” dibawakan, diiringi cahaya ponsel penonton yang berpendar di seluruh area PLB. Memasuki penghujung konser, Padi Reborn menutup penampilan dengan “Sobat” dan “Begitu Indah”, dua lagu ikonik yang menutup perjalanan nostalgia malam itu.

‎“Sebuah kehormatan bisa tampil di Malinau, bertemu saudara-saudara kami di sini. Terima kasih atas sambutan yang luar biasa!” ujar Fadly, disambut tepuk tangan panjang dan teriakan antusias penonton.

Aksi panggung empat personel Padi.(Foto: AR).
Aksi panggung empat personel Padi. (Foto: AR).


‎Salah satu penonton asal Malinau, Rini (36), mengaku sengaja datang lebih awal demi mendapatkan posisi terbaik di depan panggung. “Datang sekitar jam setengah delapan, sengaja biar dapat tempat lumayan depan. Soalnya fans garis keras!” ujarnya sambil tertawa.

‎Sementara Akbar (38), penonton asal Kabupaten Bulungan, menyebut konser ini sebagai malam penuh kenangan. “Keren banget Malinau, Padi juga keren! Lagu-lagunya bikin nostalgia zaman SMA atau zaman SMP ya, lupa, rasanya kayak balik ke masa itu lagi,” katanya.

Penonton konser Padi Reborn.(Foto : AR).
Penonton konser Padi Reborn. (Foto : AR).


‎Konser berdurasi satu jam itu berakhir sekitar pukul 22.30 WITA. Di akhir penampilan, Piyu turun dari panggung menyalami penonton baris depan, dikawal ketat aparat keamanan dan didampingi Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, yang turut menyaksikan langsung euforia ribuan warga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *