Lensantara, Malinau : Dalam rangkaian Festival Irau ke-11 dan peringatan HUT ke-26 Kabupaten Malinau tahun 2025, Sanggar Ka’bo Seni Tari Dayak Sa’ban menampilkan Tarian Wei Yat, yang bermakna menjernihkan pikiran. Tarian ini menjadi bentuk ungkapan doa dan refleksi nilai-nilai kehidupan masyarakat Dayak Sa’ban.
Ketua Sanggar Ka’bo, Juti Hadisusanto, menjelaskan bahwa Tarian Wei Yat menggambarkan pentingnya menjaga kejernihan pikiran sebelum seseorang memulai pekerjaan atau mengambil keputusan. Menurutnya, pikiran yang bersih akan membawa hasil yang baik dan mendatangkan berkah.
“Tarian ini mengingatkan kita untuk selalu berpikir positif dan menyingkirkan hal-hal yang mengganggu hati, agar apa pun yang kita lakukan berbuah kebaikan,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Gerakan dalam tarian Wei Yat ditampilkan secara lembut namun penuh makna. Setiap penari memperagakan gerak tangan dan tubuh yang menggambarkan proses penyucian batin, dari pikiran yang kusut menuju ketenangan dan kedamaian.
Tarian ini dapat dibawakan secara tunggal maupun berkelompok, tergantung pada konteks pertunjukannya. Dalam kesempatan tersebut, Juti menambahkan bahwa penampilan Tarian Wei Yat juga menjadi wujud doa masyarakat Sa’ban bagi seluruh warga dan pemimpin di Kabupaten Malinau.
“Kami berharap seluruh masyarakat Bumi Intimung selalu berpikir jernih dalam membangun daerah, supaya Malinau semakin baik dan sejahtera,” katanya.
Selain sebagai karya seni, Tarian Wei Yat juga menjadi pengingat bagi generasi muda tentang ajaran leluhur Sa’ban, bahwa keseimbangan hidup dimulai dari kejernihan pikiran dan ketulusan hati.