Hunian Hotel di Malinau Meningkat Menyambut Irau 2025

Ilustrasi, hunian hotel

LENSAntara, Malinau : Menjelang pelaksanaan Irau Malinau ke-11 pada Oktober 2025, sektor akomodasi sangat diuntungkan. Lonjakan permintaan kamar hotel dan penginapan mulai terasa sejak pertengahan September, seiring masyarakat dan wisatawan mempersiapkan diri berpartisipasi untuk pesta budaya dua tahunan tersebut.

‎Pertumbuhan ini disampaikan dalam pertemuan yang digelar Pemerintah Kabupaten Malinau bersama sejumlah pengelola hotel dan penginapan. Dalam forum itu, para pelaku usaha menyebut tingkat keterisian kamar sudah jauh lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasa, bahkan sejumlah kamar telah habis dibooking khusus untuk periode Irau.

Bacaan Lainnya

‎Joko Teguh, pengelola Hotel Dotaga, menilai momen Irau memberi peluang besar bagi usaha perhotelan di Malinau. Hotel yang baru beroperasi sejak 9 September 2025 itu, kata dia, memang dibangun dengan mempertimbangkan potensi dari perayaan budaya dan kegiatan rutin lain yang kerap digelar di daerah tersebut.

‎“Hotel ini kami resmikan bertepatan dengan menjelang Irau. Pembangunannya sudah dirancang sejak lama,” ujarnya.

‎Selain faktor budaya, meningkatnya kebutuhan akomodasi juga ditopang oleh masuknya investasi dan hadirnya sejumlah perusahaan baru di Malinau. Keberadaan institusi pendidikan seperti Sekolah Polisi Negara di Tanjung Lapang turut berkontribusi pada tingginya angka permintaan kamar dalam beberapa tahun terakhir.

‎Sementara itu, perwakilan Hotel Herlis, Sulaiha, menegaskan bahwa Irau selalu menjadi momen penting bagi pengelola hotel. “Kalau hari-hari biasa tidak penuh. Tapi saat Irau, biasanya hunian meningkat pesat bahkan sampai penuh,” katanya.

‎Kondisi ini, menurutnya, menandakan bahwa sektor akomodasi akan terus berkembang seiring bertambahnya kegiatan berskala besar di Malinau. Irau Malinau ke-11 dijadwalkan berlangsung pada 7–26 Oktober 2025.

‎Sejumlah penginapan maupun hotel kini telah menerima pemesanan jauh hari sebelumnya, menjadi tanda bahwa perayaan budaya itu tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat setempat, tetapi juga penggerak sektor jasa di daerah perbatasan Kalimantan Utara tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *