Lensantara, Malinau : Menjelang Festival Budaya Irau ke-11 dan peringatan HUT ke-26 Kabupaten Malinau, pengrajin sesingal Tidung kebanjiran pesanan. Produk ikat kepala khas suku Tidung itu kini diminati dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
Sadam, pengrajin asal Desa Malinau Hulu, menyebut peningkatan pesanan sudah terasa beberapa pekan terakhir. Ia mengaku, bila pada hari biasa permintaan kerap sepi, kini setiap hari selalu ada pembeli.
“Jelang Irau ini dampaknya luar biasa, pesanan bisa naik hingga 100 persen. Kalau biasanya kadang tidak ada yang pesan, sekarang tiap hari ada,” tuturnya.
Sadam berharap penyelenggaraan Irau dapat terus dilakukan secara konsisten. “Kalau bisa setiap tahun ada Irau, karena benar-benar memberi berkah bagi kami,” tambahnya.
Camat Malinau Kota, Muhammad Yusuf, menegaskan peningkatan permintaan sesinggal mencerminkan dampak ekonomi dari festival budaya. “Irau membuka ruang besar bagi UMKM, termasuk pengrajin, untuk ikut merasakan perputaran ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Ia menilai, peningkatan pesanan sesingal juga menjadi cara menjaga warisan budaya Tidung agar semakin dikenal luas. Ia berharap tren ini berlanjut dengan memperluas pemasaran, sehingga produk lokal Malinau dapat terus bersaing dan memberi manfaat ekonomi jangka panjang.