Lensantara, Malinau : Festival Budaya Irau ke-11 sekaligus HUT ke-26 Kabupaten Malinau menghadirkan beragam kegiatan mulai dari pertunjukan seni, pameran pembangunan, hingga stan UMKM lokal. Selama 20 hari, masyarakat dapat menyaksikan ragam acara yang menampilkan keberagaman budaya etnis sekaligus potensi daerah.
Sebanyak 551 UMKM mengisi stan dagang dengan produk lokal, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga batik khas Malinau. “Kehadiran mereka kita percaya mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi, membuka peluang kemitraan, dan menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Bupati Malinau Wempi W Mawa, saat pembukaan di panggung utama Padan Liu Burung, Selasa (7/10/2025).
Tak hanya itu, 117 peserta dari perangkat daerah, instansi vertikal, BUMN, BUMD, hingga organisasi masyarakat memeriahkan pameran pembangunan. Melalui pameran ini, pemerintah ingin masyarakat lebih memahami progres pembangunan daerah dan terdorong berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan.
Festival juga menampilkan berbagai prosesi adat dari etnis lokal, memperkuat peran Irau sebagai panggung kebudayaan. Setiap harinya, pengunjung dapat menikmati sajian budaya berbeda hingga 26 Oktober, menjadikan festival ini momen kebersamaan untuk seni, ekonomi, dan pembangunan.
Bupati Malinau juga menekankan pentingnya festival sebagai ruang ekspresi sekaligus edukasi masyarakat. “Festival ini adalah perayaan budaya, pameran hasil kerja pemerintah, dan sarana masyarakat untuk menikmati hiburan sekaligus mendukung ekonomi lokal,” pungkasnya.
Irau Malinau : Perpaduan Seni, Pameran, dan Peluang UMKM
